Manokwari,Teraspapua.com– Menjelang hari raya natal tahun 2019 tiket pesawat dari sorong ke Manokwari begitu juga sebaliknya meroket naik hingga puluhan juta rupiah dengan jarak tempuh hanya 45 menit.
Terkait itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPR-PB), Febry Jein Andjar,S.E mengatakan, meroket tiket pesawat ini sebenarnya mau marah siapa, karena sudah melijit jauh melebihi kemampung manusia.
Ia menilai bahwa kejadian sering meroketnya tiket pesawat ini ,biasanya terjadi menjelang hari raya natal dan juga hari-hari keagamaan lainnya setiap tahun.
“Ini masalah yang sama tiap mau libur-libur keagamaan sering terjadi tiket pesawat naik sehingga masyarakat yang sering naik pesawat sedikti mengalami kesulitan, karena itu kita mau marah siapa” tulis Febry Jein Andjar melalui pesan whatshappnya yang diterima media ini Rabu (20/11/2019).
Lanjut Febry mengatakan, hal ini merupakan fenomena sehingga perlu ada solusi dari semua stakeholder di Papua Barat untuk menyelesaikan persoalan meningkatnya tiket pesawat yang mahal itu.
“Kasian masyarakat Papua Barat yang selama ini sudah menggunakan pesawat sebagai sarana transportasinya, karena itu para stakeholder harus mencari solusi bagi mereka” ujarnya.
Anggota Dewan dua periode itu mengatakan, maskapai penerbangan yang masuk di Bandara Rendani Manokwari diantaranya, Batik Air, Lion Air serta Wings Air (Lion Group) dan Sriwijaya Air tetapi tidak mempengaruhi harga tiketnya turun.
Akhir-akhir ini harga tiket pesawat Sorong – Manokwari atau sebalinya yang hanya Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu, meroket sampai Rp 21.411.700, itu pun transit bandara hasanudin, adi sucipto, cengkareng barulah ke Sorong.
(nong/rick)
