Pemkot Jayapura Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kampung Skouw Sae

Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah kota Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di kampung Skouw Sae, distrik Muara Tami.

Kegiatan tersebut berlangsung di kantor kampung Skouw Sae, dan dibuka oleh staf ahli walikota Fredik Arawari, Kamis (8/8/2024).

Turut hadir Kepala Badan Penanggulangan Bencana kota Jayapura, Asep Khalid, kepala kampung Skouw Sae, Abraham George Mutang, perwakilan dari BMKG, aparat kampung dan masyarakat setempat.

Dalam sosialisasi ini juga sekalgus Pemkot Jayapura memberikan bantuan alat mitigasi bencana kepada masyarakat setempat

Staf Ahli Walikota Fredik Arawari saat membacakan sambutan penjabat Walikota Jayapura Christian Sohilait, ST, M.Si mengatakan, kota Jayapura dengan luasan 938, 55 KM2 memiliki topografi cukup bervariasi.

Mulai dari dataran hingga landai dan berbukit/gunung dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan berbatasan langsung dengan kawasan konservasi cagar alam cykloop, hutan lindung Abepura, hutan lindung pegunungan djar dan taman wisata teluk youtefa.

‘’Dengan melihat topografi kota Jayapura yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi, dan dengan sendirinya terlarang untuk adanya aktivitas pembangunan lainnya, menyebabkan pembangunan hanya terkonsentrasi pada area tertentu. Sala satunya adalah Kampung Skouw Sae,’’ ujarnya.

Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana ini menjadi sangat penting dan perlu menjadi perhatian kita bersama, karena kota Jayapura termasuk dalam zona rawan gempa atau sangat aktif kegempaanya.

Dikatakan, gempa dengan kekuatan di atas enam skala richter dengan kedalaman dan lokasi tertentu dapat menjadi penyebab terjadinya tsunami di Kota Jayapura yang secara geografis merupakan daerah pesisir.

‘’Sosialisasi dan pelatihan ini merupakan, salah satu kegiatan yang penting untuk disimak bersama, sehingga warga masyarakat dapat mengetahui tindakan apa yang harus diambil apabila terjadi bencana gempa dan tsunami,’’ katanya.

Lanjutnya, sebagai bentuk antisipasi dan langkah-langkah untuk mencegah hal tersebut perlu, ada jaminan bahwa seluruh warga masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal manajemen risiko bencana.

Dikatakan, pada tahun ini, kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami ini telah dilaksanakan sebanyak tiga kali pada tiga kampung, dari lima kampung yang direncanakan di kota Jayapura. Yaitu, kampung Tobati, Kayu Pulo Tahima Soroma, Kampung kayu Batu, Skouw Yambe dan kampung Skouw Sae.

Selain itu, upaya pemerintah kota Jayapura dalam mengatasi permasalahan ini telah dilakukan dengan memasang rambu jalur evakuasi dan peringatan bahaya tsunami dan juga penyediaan peralatan mitigasi.

“Saya berharap dari kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan respon masyarakat dalam menghadapi bencana yang ada, sehingga mengurangi timbulnya korban jiwa dan kerusakan harta benda lainnya,” ujarnya.

Sementara kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, Agustinus T. Ondi mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat Kampung Skouw Sae terhadap mitigasi bencana khususnya gempa bumi dan tsunami.

“Bantuan yang diberikan satu unit tenda posko ukuran 5x 6 standar BNPB, 25 live jacket dan 1 megaphone,”ujar Ondi.

Ditambahkan, kegiatan ini dilakukan dituju kampung yang ada di kota Jayapura. Ondi juga mengatakan, untuk kampung-kampung yang berada di depan laut diberikan bantuan live jacket,’’pungkasnya.

[Har]