Terbukanya Akses Kota Jayapura – Vanimo Memambantu Peningkatan Ekonomi Warga  Kedua Negara

Jayapura, Teraspapua.com – Setalah MoU yang sudah ditanda tangani oleh dua kepala Negara yaitu, Indonesia, Jokowi Dodo dan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marapel pada tanggal 15 Juli 2024 lalu, maka kendaraan dari kota Jayapura bisa melintas lansung ke Vanimo.

Dengan terbukanya akses tersebut, maka tentu dapat menguntungkan masyarakat kedua Negara terutama dalam sektor ekonomi.

Kepala Badan Pegelola  Berbatasan kota Jayapura, Mathius Pawara mengatakan terkait dibukanya jalur trasportasi antara kota Jayapura dengan PNG khususnya ke kota Vanimo. Ini sangat luar biasa.

‘’Artinya dari dari sisi peningkatkan ekonomi masyarakat kedua belah pihak ini, tentu sangat membantu, karena dengan adanya transportasi itu bisa saja kita punya barang-barang dalam skala rumah tangga dalam skala yang bukan ekspor impor masyarakat kita bisa melakukan,’’ kata Matius kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis [8/8/2024].

Menurutnya, kebutuhan mereka yang ada sehari-hari bisa diambil di kota Jayapura, kemudian kebutuhan kita masyarakatnya Indonesia, apalagi masyarakat kita yang yang sudah terbiasa ke Vanimo juga mereka bisa mendapatkannya.

Jadi kalau untuk peningkatan ekonomi masyarakat ini sangat luar biasa, dan sangat membantu masyarakat kita,’’ imbuhnya.

‘’Memang dari sisi pengawasannya untuk keamanan perlu ditingkatkan, dan aparat kita tetap bersedia, baik TNI maupun Polri, begitu  juga untuk lalu lintas barang di pos lintas batas juga ada imigrasi untuk manusia, ada juga bea cukai untuk lintas barang termasuk jug keamanan barangnya,’’ paparnya.

Sambung Mathius, ada karantina pertanian, karantina hewan dan karantina kesehatan, jadi secara umum sangat membantu masyarakat kita untuk lebih meningkatkan perekonomian. Tetapi ditekankan, pengawasan tetap berjalan dengan baik pula.

Mathius juga menambahkan, untuk kegiatan pemeliharaan tapal batas, memang setiap tahun kami lakukan, di mana kegiatan ini kami datang ke lokasi tugu batas negara kita.

‘’Khusus di Kota Jayapura, memang ada dua tugu batas, ada yang di laut yang baru-baru kami kunjungi juga dan juga ada ada di darat,’’ katanya.

Kami lakukan, pemelihara, membersihkan tugu batas setiap tahun, karena setiap hari rumput bertumbuh dan akan menutupi tugu tersebut.

‘’Jadi kami bersihkan kemudian kami cat kembali supaya menjadi terang dan bisa nampak bahwa itu ada tugu, sehingga kalau ada orang yang melintas secara ilegal mereka melihat, berarti kita sudah masuk ke wilayah Negara orang,’’ ujarnya.

Dikatakan, tugu Negara kita ada di bagian laut, tapi akses ke sana medannya sangat sulit, sehingga harus lewat jalur laut.

‘’Kalau tugu batas yang di darat ada di kampung yang berdekatan dengan PNG, kampung Nyaukono yang bisa ditempuh 4-5 jam dari kampung Mosso ,’’ tutup Mathius.

[har]