Jayapura, Teraspapua.com – Merebaknya penyebaran virus Corona (Covid–19) di sejumlah daerah di Indonesia kini menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satunya, Pemerintah Kota Jayapura.
Hanya saja hingga saat ini, oleh Pemerintah setempat belum dikeluarkan keputusan resmi meliburkan aktivitas perkantoran dan sekolah.
Kendati demikian, Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM tetap meminta Dinas Kesehatan setempat mengamati sejauh mana penyebaran virus Covid-19 diibu kota Provinsi Papua ini.
“Saya belum mengambil keputusan untuk meliburkan ASN dan anak sekolah. Tapi saya minta kepada Dinas Kesehatan kota untuk terus mengamati sejauh mana penyebaran virus ini,“ ungkapnys usai memimpin apel pagi, Senin (16/3/2020).
Wali Kota juga minta pihak Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah untuk menghimbau kepada para siswa untuk selalu mencuci tangan pakai sabun, tidak bersentuhan langsung dan berjabat tangan.
Pemkot, lanjut Wali Kota, mengacu pada Keputusan Presiden yang telah dikeluarkan bakal melakukan sejumlah langkah.
“Akan ada langkah konkrit yang kita ambil sambil menghimbau para ASN untuk menjaga stamina dengan mengkonsumsi makanan yang bervitamin dan tidak bersalaman,” lanjutnya.
Termasuk penggunaan absen digital ditiadakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2020.
“Seluruh hotel dan mall diminta untuk menyiapkan alat cuci tangan dan alat pemeriksaan suhu tubuh “ pintanya.
Selain itu ASN dan masyarakat diminta untuk mengurangi berkumpul di kerumunan orang banyak.
“ Memang Kota Jayapura tidak mempunyai alat deteksi Covid-19 yang lengkap, hanya yang ada adalah pengukur suhu,“ akui Benhur.
Terkait itu, Dinkes diminta segera mengusulkan ke Pemerintah pusat agar alat tersebut segera ada di Kota Jayapura.
Wali Kota juga menghimbau warga setempat agar lebih bijak di media sosial karena terlalu banyak informasi tentang Corona.
“Harus bijak melihat dan membaca. Selalu ikuti petunjuk dari pusat dan dari WHO terkait penanganan Covid-19 di Kota Jayapura,” cetusnya.
Wali Kota menegaskan pula untuk ASN dan pejabat Kota bahwa sejak Senin (16/3/2020) tidak lagi melakukan dinas keluar daerah. Sebaliknya, bagi mereka yang baru pulang dari luar daerah harus segera memeriksa kesehatan serta tetap berada di rumah selama 2 minggu.
Juga, untuk rapat – rapat di jajaran Pemkot ke depan tidak akan dilakukan selama dua minggu, namun hanya berkomunikasi lewat media WhatsApp atau telepon agar pelayanan tetap berjalan seperti biasa.
Ia meminta Sekretaris Daerah dan Badan/Dinas untuk segera menyiapkan alat cuci tangan di pintu masuk kantor Wali Kota dan di setiap dinas.
Begitu juga di tempat-tempat pelayanan publik seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Bapenda.
Seluruh masyarakat diminta pula untuk tidak memborong sembilan bahan pokok, karena Pemerintah akan mengambil langkah – langkah tepat untuk mengatasi virus Corona.
“Kepada penjual masker untuk tidak menaikan harga ataupun menimbun karena jika diketahui maka akan dilakukan penindakan,“ tegasnya.
(Ricko)