Fachruddin Pasolo Launching Aplikasi SIDIA SMPN 1 Kota Jayapura

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachruddin Pasolo melaunching aplikasi SIDIA SMP Negeri 1 Kota Jayapura, Rabu ( 03/03/2021)

Jayapura, Teraspapua.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachruddin Pasolo melaunching aplikasi SIDIA ( Sistem Informasi Digital) SMP Negeri 1 Kota Jayapura dan pameran hasil pembelajaran daring, Rabu ( 03/03/2021).

Tema yang di angkat ” Adaptif dan Inovatif di Masa Pandemi Covid – 19″

Aplikasi ini merupakan salah satu inovasi dalam metode pembelajaran yang diinisiator oleh Irmansyah yang merupakan guru BK.

Sekolah rujukan nasional di Papua ini terus berlomba dengan berbagai inovasi. Apalagi dipimpin oleh Purnama Sinaga kepsek berprestasi di Indonesia.

Fachruddin Pasolo dalam sambutan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Irmansyah sebagai inisiator yang mempunyai potensi, ide berlian sehingga mampu menciptakan suatu sistem informasi digital untuk membantu pelayanan manajemen pendidikan di SMPN 1.

“Keberhasilan SMPN 1 dari waktu ke waktu di bawah kepemimpinan kepsek Purnama Sinaga yang punya kapasitas, kecakapan dan punya kemampuan leader yang luar biasa untuk memimpin sekolah rujukan nasional ini,” ujarnya.

Sehingga Kadis dorong, setelah purnama Sinaga dipercayakan menjadi Kepsek, maka harus berlari cepat membuat perubahan – perubahan, ada restorasi.

Luar biasa, ibu kepala sekolah ini membuat terobosan-terobosan, terus meningkatkan eksistensi SMP Negeri 1, sehingga inovasi baru ini akan menjadi kiblat menjadi role model tidak saja di Kota Jayapura, tetapi juga Papua,” kata Pasolo.

Dikatakan Fachruddin, kita tidak kalah dengan daerah-daerah lain, pendidikan di kota Jayapura menjadi barometer untuk tanah Papua dan itu sudah kita buktikan karena dari mutu pendidikan nasional yang selalu diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan maupun juga dari LPMP kita memiliki standar pendidikan di atas rata-rata nasional.

“Jadi bukan kita hanya retorika, tetapi kita wujudkan bahwa pendidikan di kota Jayapura bisa menjadi barometer. Tanggung jawab pendidikan adalah sebuah sistem yang memang harus terbangun dari level bawah,” akuinya.

Lanjut dikatakan, ujung tombak ada pada sekolah dan kepala sekolah sebagai leader yang menentukan keberhasilan daripada kualitas pendidikan itu sendiri.

Makanya, pendidikan itu bisa baik, apabila konstruksi ekosistem itu harus efektif berjalan. Bagaimana sekolah itu dengan para gurunya, para muridnya kemudian dengan sistem manajemen yang ada Kemudian ujar Pasolo, bagaimana kepala sekolahnya mampu merangkul, membangun suatu sinergitas kemitraan, kolaborasi dengan komite sebagai representasi anak-anak didik.

Bahkan kata dia, ibu kepala sekolah dan bapak ibu guru mampu membangun konstruksi itu, sehingga saya melihat bahwa memang komite SMP 1 sangat luar biasa.

Ditambahkannya, memang kita bisa bermimpi suatu sekolah itu mempunyai kualitas dari berbagai aspek. Kalau memang kita mampu bisa membangun itu, ada keharmonisan, kolaborasi dan untuk bisa itu kita harus mampu meyakinkan kepada komite.

“Kalau mulai dari perencanaan ada keterlibatan komite, yakin bahwa sekolah itu pasti akan berkembang dan meningkat di dalam manajemennya, dan sekolah itu akan menjadi favorit,” tuturnya.

Lanjutnya, pendidikan itu melahirkan anak yang cerdas, yang memiliki pengetahuan tinggi, memiliki skill keterampilan, ahklak ketakwaan dan mempunyai daya untuk bersaing.

Tapi harus mempunyai kemampuan berkreatif dan berinovatif , saya berharap kondisi seperti ini terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya.

Ditempat yang sama Ketua Komite Tomi Wanggai juga mengatakan, dengan melaunching aplikasi SIDIA ,maka SMP Negeri 1 bisa menjadi pilot project, bisa menjadi barometer buat SMP di kota Jayapura bahkan di seluruh Papua.

“Pendidikan di kota Jayapura tidak kalah walaupun kita di ujung timur, karena bisa membuat sebuah aplikasi di tengah pandemi covid 19, pembelajaran yang lebih efektif,” kata Wanggai.

Sementara itu Kepsek Purnama Sinaga dalam sambutan yang diwakili Wakasek Kurikulum, Toniks Tumenu mengatakan, aplikasi SIDIA dicetus oleh Irmansyah karena ada pandemi covid – 19.

Banyak hal yang kami pelajari dalam aplikasi ini, baik guru, siswa dan orang tua ada keterbukaan.

” Dulu kita pakai google classroom, namun banyak tantangan yang yang kami hadapi baik para siswa Guru maupun orang tua” terangnya.

Tetapi lanjut Toniks, dengan e-learning yang terdapat pada aplikasi SIDIA maka semua masih saling koordinasi.

Dia juga mengungkapkan, aplikasi ini sudah dilakukan uji coba sebelum di launching baik itu guru siswa maupun orang tua,” pungkasnya.

(Let).