Denpasar, Teraspapua.com – Selama tiga hari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota Jayapura melakukan study tour di Kabupaten Bangli dan kota Denpasar, Provinsi Bali.
Study tour ini merupakan rangkaian program yang sudah dibuat, sekaligus untuk mengakhiri masa jabatan Kristhina R. Luluporo Mano sebagai ketua TP PKK.
Tujuan study tour tidal lain adalah mengunjungi desa Penglipuran, kabupaten Bangli yang merupakan desa terbersih nomor tiga di dunia untuk melihat secara dekat kondisi desa serta kehidupan masyarakat setempat.
” Study tour tim penggerak PKK kota Jayapura dilaksanakan di provinsi Bali di mana ada beberapa tempat yang dikunjungi diantaranya Desa terbersih di dunia yaitu Penglipuran yang merupakan urutan ketiga diberikan penghargaan oleh UNESCO,” kata Kristhina kepada Teraspapua.com, Sabtu (14/5/2022).
Selanjutnya, kami bersama – sama dengan Tim Penggerak PKK kota Denpasar melihat industri kecil menengah (IKM) masyarakat Denpasar yang dipamerkan setiap tahun yang diprakarsai oleh Dekranasda Provinsi Bali.
Dari semua kegiatan yang kita ikuti itu sangat luar biasa. Saya pikir teman-teman TP PKK kota mereka melihat langsung seperti apa desa Penglipuran.
Tapi juga seperti apa Dekranasda dan seperti apa TP PKK yang ada di kota Jayapura dan kota Denpasar,” tambah Kristhina.
” Tentu banyak hal yang sama, karena kita berada dalam satu wadah dan mempunyai 10 program pokok PKK. Jadi kegiatan-kegiatan yang kita lakukan semuanya sama,” terangnya.
Hanya saja Menurut Kristhina, bentuknya berbeda karena harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah.
Setelah kami melakukan kunjungan- kunjungan, sosok yang juga anggota DPR Papua dari Fraksi PDIP Perjuangan ini mengakui kiat – kiat yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK kota Denpasar.
“Saya berharap, kedepan teman-teman Tim Penggerak PKK, kalau ketua yang baru silakan dikembangkan apa yang sudah dilihat di kota Denpasar,” ucapnya.
Harapan Kristhina, Tim Penggerak PKK kota Jayapura juga tidak kalah dengan Denpasar
Mereka lanjut istri Wali Kota Jayapura dua periode itu, mempunyai kreatifitas yang luar biasa dan saya pikir ini yang dapat diambil maknanya.
“Kalau memang kota Jayapura kurang, kita bisa mengambil pengalaman atau kelebihan dari Denpasar,” dorong Kristhina.
Sekalipun saya akan meninggalkan tim penggerak PKK kota Jayapura, seraya berharap ibu-ibu Tim Penggerak PKK yang nantinya dipilih sebagai pengurus harus tetap eksis dan melaksanakan kegiatan – kegiatan atau program – program agar kedepan lebih baik lagi dari saya.
Kita satu-satunya harus menampilkan bahwa ini adalah wajah Tim Penggerak PKK yang ada di Provinsi Papua,” pungkas Kristhina.
Perlu diketahui 10 tahun Kristhina R. Luluporo memimpin TP PKK Kota Jayapura, banyak sudah program dan kegiatan yang dicetus, untuk orang asli Port Numbay di 14 Kampung bahkan untuk orang asli Papua (OAP).
Serta bersinergi dengan program – program pemerintah kota. Apalagi sejak 2020 – 2021. Ketika virus Covid-19 menginveksi wilayah ibu kota provinsi Papua, dirinya menggerakan TP PKK Kota, Distrik, Kelurahan dan Kampung untuk membantu pemerintah setempat memutus mata rantai penyebaran Covid.
(tp)