Tenaga Ahli Mensos BTM Rapat Maraton Dengan Panitia Sidang Sinode GKI di Waropen

Tenaga Ahli Mensos BTM Saat memimpin Rapat Maraton Dengan Panitia Sidang Sinode GKI di Waropen

Waropen, Teraspapua.com – Usai melakukan peninjauan tempat pembukaan dan pelaksanaan sidang Sinode XVIII GKI di tanah Papua di Waropen, Tenaga Ahli Menteri Sosial, Benhur Tomi Mano yang juga koordinator wilayah satu melakukan rapat maraton dengan panitia lokal, BP Am wilayah IV Yapen Waropen dan tuju Ketua Klasis.

Rapat yang berlangsung di kantor Klasis GKI Waropen, Selasa (21/6/2022) malam itu, untuk memastikan kesiapan panitia, sekaligus coordinator wilayah satu menawarkan bantuan untuk mensukseskan hajatan 5 Tahunan GKI di Tanah Papua itu.

Pasalnya hajatan 5 Tahunan Sinode GKI di tanah Papua ini, bakal dihadiri ribuan orang. Sehinggah Koordinator Wilayah satu lebih awal menawarkan bantuan.

Tenaga Ahli Mensos, Benhur Tomi Mano kepada wartawan mengatakan, anak-anak Waropen dari Jayapura yang saya koordinir kita datang untuk membantu panitia Sidang Sinode di Waropen.

“Ada hal-hal yang kurang-kurang kita bantu supaya penyelenggaraa ini bisa lancar. Saya percaya bahwa panitia lokal sudah siap 100% sehingga hari ini kami datang untuk melihat kesiapan saja,” terang Benhur Tomi Mano.

Tomi Mano juga mengatakan, terkait dengan bantuan-bantuan yang ditawarkan oleh anak-anak Waropen di Jayapura, BTM mengakui bantuan itu tetap akan dikoordinasikan, terima atau tidak, itu tergantung mereka.

“Jadi, kalau mereka mau terima bantuan dari anak-anak Waropen di Jayapura atau tidak pun tidak apa-apa dan kami punya niat untuk membantu, seraya meyakini panitia sudah siap 100%,” tandas BTM.

Sementara itu Kepala Bidang Umum Sinode GKI di tanah Papua, Pdt. Petrus Imolianan mengatakan persiapan selalu didasarkan pada keyakinan.

“Bahwa kita bekerja dengan jujur, setia dengar-dengaran dan taat kepada firman Tuhan maka akan berjalan kepada tanda heran satu kepada tanda heran yang lain,” ujar Petrus Imolianan.

Mungkin orang Waropen yang sementara merantau pesimis, tapi kita tidak boleh lupa bawa pekerjaan ini bukan milik kita tapi ini adalah milik Tuhan,” sambung Petrus Imolianan.

Tuhan bisa merubah apa saja, air berubah bisa menjadi anggur karena itu dalam sekejap Tuhan bisa melakukan mujizat. Demikian juga dengan Sidang Sinode ini.

Terkait dengan calon-calon Ketua sinode Petrus Imolianan juga menegaskan bahwa itu adalah hak demokrasi rohani masing-masing orang.

“Kita tidak bisa mendikte alurnya maupun keputusan pribadi orang, tetapi ini pekerjaan Tuhan, karena itu dia akan memilih alat untuk pekerjaan ini,” ujar Petrus Imolianan.

Dia juga mengungkapkan, yang mempunyai hak suara dalam pemilihan nanti yaitu 55 Klasis, 15 bakal Klasis ditambah 16 badan pekerja harian, anggota BP Am wilayah empat, serta mereka yang dianggap bisa memberi hak suara,” katanya.

Sementara masih di tempat yang sama Sekretaris umum panitia Korinus Reri menyambut baik dan berterima kasih kepada Tenaga Ahli Mentri Sosial Benhur Tomi Mano yang juga sebagai koordinator wilayah satu untuk panitia Sidang Sinode.

Dalam penyampaiannya ada beberapa dukungan baik dari wilayah satu untuk dukungan bahan makanan dan juga rencana membuka posko bantuan kesehatan terutama tim medis dan kami menyambut baik

“Jadi, nanti kami akan berkoordinasi bersama supaya mengatur dengan baik sehingga semua bisa berjalan dengan lancar untuk pelaksanaan sidang Sinode,” ujar Korinus.

Suasana rapat di Kantor Klasis GKI Waropen

Kemudian kata Korinus, untuk dukungan dari Kementerian Sosial, di mana program-program yang sudah diajukan, kami kami juga menyambut baik, seraya berharap ini dapat diatur sehingga sebelum pelaksanaan sidang Sinode semua dukungan itu bisa terlaksana.

Korinus Reri juga mengungkapkan, kekurangan yang utama yaitu tempat-tempat tidur untuk pengunjung dan masih kami benahi.

“Kalau untuk peserta resmi kami sudah siapkan lengkap, sementara untuk pengunjung jumlahnya sulit kami tebak karena animo dari setiap Klasis, masyarakat Waropen yang ada di luar, begitu juga para pelayan Firman mereka juga rindu untuk mengikuti sidang Sinode,” paparnya.

Memang akui Korinus, di sini fasilitas kami yang lain terbatas tapi kami disiapkan adalah fasilitas umum terutama sekolah-sekolah dan kami masih sulit untuk tempat tidur.

Sehingga, kami berupaya dan meminta dukungan dari berbagai pihak mungkin ada kasur, tikar ataupun velbed yang bisa kami pinjam atau ada yang sumbang untuk membantu peserta pengunjung agar mereka bisa tidur dengan nyaman sehingga pulang juga tidak ada gangguan kesehatan,” tutupnya

(tp-01)