Biak, Teraspapua.com – Mengawali kampanye dan tatap muka di 4 titik di kota Kabupaten Biak Numfor, calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano terlebih dahulu mengikuti prosesi perdamaian adat yang dilakukan keluarga besar sroyer di lapangan bola kampung Inggiri, distrik Biak kota, Kabupaten Biak Numfor. Jumat (14/11/2024).
BTM sapaan akrabnya bersama ibu Kristhina Luluporo Mano dan Pendeta Carlos Mano berada di atas para-para adat dan dihadapan keluarga besar sroyer, untuk menyampaikan permohonan maaf, atas ketidaksengajaan BTM mengucapan marga Sroyer beberapa waktu lalu.
Prosesi adat di pimpin langsung oleh Mananwir Keret Sroyer, Moses Sroyer dan di dampingi Faker Sroyer dan di saksikan masyarakat suku Sroyer di daerah itu.
Prosesi adat di mulai dengan permohonan maaf dari cagub Papua Benhur Tomi Mano kepada masyarakat suku Sroyer di hadapan Keret Sroyer di para – para adat beralaskan tikar anyaman.
Setelah itu penyerahan pinang dan manik – manik sebagai tanda ucapan perdamaian dari keluarga Benhur Tomi Mano kepada marga Sroyer.
“Saya Benhur Tomi Mano memohon maaf kepada bapak Mananwir Sroyer dan Faker dan seluruh marga Sroyer yang ada di kota Biak dan seluruh tanah Papua. Kalau ada salah kata yang saya buat, saya mohon maaf,” ucap BTM.
Lanjut ucap BTM, hari ini bapak Mananwir telah menerima saya dan keluarga besar Sroyer, serta keluarga masyarakat Biak yang telah menerima permohonan maaf saya di lapangan terbuka dan di saksikan oleh leluhur di tanah ini dan Tuhan yang maha kuasa.
“Hari ini, marga Sroyer menjadi bagian dari keluarga Tabi dan juga menjadi bagian dari keluarga besar Mano. Mari kita sama – sama untuk membangun Papua ini kedepan,” kata BTM.
Dikatakan, keluarga besar Sroyer dan masyarakat Biak telah mengizinkan saya untuk melakukan kampanye di Biak, dan hari ini saya melaksanakannya dengan baik dan kami telah melakukan proses adat.
Kita akan membuka barapen, cicipi bersama sebagai tanda tali kasih proses perdamaian di kota Biak. untuk seluruh keluarga Biak yang ada di kota Jayapura, Keerom, kabupaten Jayapura dan Supiori, Waropen dan Yapen.
Selanjutnya Keret Sroyer menyerahkan piring gantung, noken sebagai tanda penerimaan permintaan maaf dari Benhur Tomi Mano.
Samuel Sroyer menyampaikan terima kasih buat Tuhan, karena hari ini di saksikan di alam terbuka ini dalam prosesi adat pernyataan permohonan maaf dari Benhur Tomi Mano sendiri, dan saya Samuel Sroyer dan saudara Frits Sroyer Faker Keret kami dua sudah terima itu dan kami sudah transaksi adat
“Untuk itu saya bisa himbau untuk kita semua terutama keluarga besar Sroyer dan keluarga besar suku Biak keluarga suku – suku di tanah Papua ini hari ini juga oleh para paguyuban bahwa persoalan kami selesai. Kami percaya bahwa apa yang kami lakukan hari ini akan menjadi berkat bagi bapak Tomi Mano,” ucapnya
Sementara terkait persoalan antara Benhur Tomi Mano dan Wellem Sroyer, kata Samuel Sroyer masalah itu telah disampaikan melalui media bahwa telah memisahkan masalah itu karena secara personal.
“Masalah ini sudah saya pilah persoalan ini dan Wellem mau jalan secara person boleh saya sebagai Keret kepala suku Sroyer tetap menerima pak Benhur Tomi Mano dalam sebuah prosesi adat ini dan menerima dia dalam permintaan maaf ini,” katanya
Kenapa saya harus buat, karena kalau saya tidak buat sebagai kepala suku, kepala Keret besar saya salah besar dan saya bertanggung jawab itu untuk Tuhan,” imbuhnya.
Sehingga hari ini saya lakukan itu dan menggema dimana – mana bahwa hari ini bapa Mano silahkan berorasi politik di Biak.
Sementara atas nama keluarga Mano keluarga Tabi saya mewakili kepala suku menyampaikan terima kasih kepada Mananwir Sroyer dan Faker Sroyer telah menerima kami Tuhan memberkati kita semua
“Marilah kita berjalan sama – sama untuk masa depan Papua yang lebih baik,” tutur Hein Carlos Mano.
(zon)