BTM-CK Sapa Masyarakat Tanah Merah dan Moi, Paparkan Visi Misi dan Janji Program Unggulan di Pantai Amai

Tampak Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma saat berbincang dengan salah satu Ondoafi (foto Arche/Teraspapua.com)

Depapre, Teraspapua.com — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma (BTM-CK), menggelar tatap muka dan dialog terbuka bersama masyarakat adat dari wilayah Tanah Merah dan Moi, bertempat di kawasan wisata Pantai Amai, Kampung Tablasupa, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Jumat (13/6/2025).

BTM-CK hadir bersama istri masing-masing, Kristhina Luluporo Mano dan Regina Rumbiak Karma, dan disambut secara adat oleh para Ondoafi, kepala suku, Dewan Adat Suku (DAS), serta ratusan masyarakat dari lima wilayah adat.

Kehadiran mereka menjadi simbol keterbukaan dan kesungguhan pasangan ini dalam mendekatkan diri kepada masyarakat akar rumput menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 6 Agustus 2025 mendatang.

Dalam orasi politiknya, Benhur Tomi Mano dengan penuh semangat mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada pasangan BTM-CK, demi terwujudnya Papua yang lebih
baik.

“Hari ini saya datang ke sini membawa komitmen. Kita akan menuju pesta demokrasi pada 6 Agustus. Saatnya kita memilih pemimpin dari anak negeri sendiri yang siap bekerja untuk rakyat,” ujar BTM disambut sorak sorai warga.

Dalam kesempatan tersebut, BTM menyampaikan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan jika dipercaya memimpin Papua. Program-program tersebut mencakup sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan pariwisata.

Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan Jadi Prioritas. BTM menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dasar di wilayah-wilayah terpencil, termasuk jalan, jembatan, penerangan jalan, dan layanan kesehatan.

“Jalan harus bagus, Puskesmas harus layak, lampu jalan harus menyala. Untuk wilayah yang belum bisa buka handphone karena tidak ada sinyal, kita akan bangun BTS. Sekolah-sekolah di daerah terpencil akan difasilitasi dengan sistem satelit,” tegasnya.

BTM juga menyinggung rencana pembangunan jalan tembus ke Revenirara, guna mempermudah akses distribusi hasil kebun dan perdagangan masyarakat yang selama ini hanya dapat dilakukan lewat laut. Selain itu, pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Depapre juga akan menjadi prioritas demi meningkatkan arus ekonomi lokal.

Potensi Perikanan, Pertanian, dan Pariwisata Akan Digenjot. BTM menyebut wilayah Depapre sebagai kawasan dengan potensi perikanan yang besar, terutama ikan tuna. Ia berjanji akan membangun pabrik pengolahan ikan, dilengkapi kapal, jaring, GPS, dan pabrik es batu bagi nelayan.

“Saya sudah siapkan konsep pengembangan kawasan ini, termasuk pariwisata dan buah unggulan seperti mangga di Depapre, yang akan kita tingkatkan nilai ekonominya,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, BTM juga memperkenalkan Program Unggulan Papua Maju yang diwujudkan dalam bentuk “Kartu Papua”, yang dirancang untuk menyentuh langsung kehidupan
masyarakat dari berbagai kelompok.

1. Kartu Nelayan. Diberikan kepada nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca buruk. Kartu ini memiliki nilai uang sebagai kompensasi pendapatan mereka.

2. Kartu Papua Sehat. Memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Saat berobat, cukup menunjukkan kartu di rumah sakit untuk mendapatkan layanan gratis.

3. Kartu Disabilitas. Untuk penyandang disabilitas agar mendapat perhatian dan bantuan khusus dari pemerintah.

4. Kartu Pencari Kerja (Pencaker). Membantu para pencari kerja untuk bisa masuk ke perusahaan swasta maupun instansi pemerintah.

5. Kartu Lansia. Untuk warga berusia 75 tahun ke atas, sebagai bentuk penghargaan dan perhatian terhadap warga lanjut usia.

6. Kartu Petani. Diberikan ketika terjadi gagal panen akibat musim kemarau atau serangan hama, untuk meringankan beban petani.

BTM juga memperkenalkan pasangannya, Constant Karma, sebagai sosok berpengalaman dalam birokrasi. Constant Karma adalah seorang dokter hewan, mantan Sekretaris Daerah
Provinsi Papua, serta pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi Irian Jaya.

“Kami sudah teruji dan bebas dari korupsi. Kami punya rekam jejak yang bersih dalam pemerintahan,” tegas BTM.

Ia juga menceritakan bagaimana pada awalnya seluruh partai politik telah bergabung ke calon lain, hanya PDIP yang tersisa, namun kemudian Mahkamah Konstitusi memutuskan memberi kesempatan bagi BTM-CK untuk maju.

“Tuhan pelihara negeri ini, dan kami percaya bahwa inilah saatnya untuk anak negeri memimpin tanah ini,” tutup BTM.

(Hr/Rrck)