Ratusan Petani di Keerom Nyatakan Dukungan kepada BTM-CK, Sampaikan Sejumlah Aspirasi Penting

Petani dan masyarakat Arso I4 (foto Arche © Teraspapua.com)

Keerom, Teraspapua.com – Ratusan petani dan masyarakat dari wilayah Arso 14, Kabupaten Keerom, secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma (BTM-CK), menjelang pemungutan suara ulang yang dijadwalkan pada 6 Agustus 2025.

Dukungan tersebut mengemuka dalam pertemuan dialogis antara para petani dan calon gubernur Benhur Tomi Mano, yang hadir langsung untuk mendengar aspirasi masyarakat, Senin (23/6/2025).

Dialog ini digelar atas inisiatif kelompok tani di Arso 14, yang secara resmi mengundang BTM untuk bertatap muka dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan pertanian dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Keerom.

Ketua Komunitas Masyarakat Kei di Keerom, R. Yonas Rahaningmas, dalam pernyataannya menekankan pentingnya perhatian terhadap nasib para petani kelapa sawit yang saat ini hidup dalam kesulitan.

“Sejak tahun 2018, ketika PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II berhenti beroperasi, sebanyak 1.800 kepala keluarga di PIR 1 hingga PIR 5 (termasuk AB dan C) tidak lagi memiliki penghasilan tetap.

Lahan seluas 3.600 hektare yang dulunya produktif kini terbengkalai. Jika ditambahkan dengan lahan PTPN II seluas 2.400 hektare, maka total lahan sawit yang tidak terkelola mencapai 6.000 hektare,” ungkapnya.

Menurut Yonas, upaya Pemerintah Kabupaten Keerom membuka lahan jagung pada lahan eks-sawit tiga tahun lalu tidak membuahkan hasil yang jelas. Ia pun meminta komitmen BTM-CK agar, jika terpilih, dapat memulihkan perekonomian petani sawit melalui program-program yang nyata dan terstruktur.

“Masyarakat di PIR itu mencapai 30 ribu jiwa. Kami mohon agar Bapak BTM jika terpilih, memperhatikan nasib mereka dan juga lahan 3.000 hektare di wilayah transmigrasi Arso 1 sampai Arso 14,” lanjut Yonas.

Perwakilan lainnya, Yahmin Hendra, mewakili Kelompok Tani Sawit Arso, menyampaikan dukungan kepada pasangan BTM-CK. Dalam pernyataannya, ia menyoroti pentingnya
pengaktifan kembali pabrik kelapa sawit PTPN II serta pembuatan regulasi tata kelola perkebunan sawit di Papua.

“Kami juga meminta agar program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) digalakkan kembali, khususnya di Kabupaten Keerom. Termasuk penyediaan bibit sawit unggul, bantuan pupuk, sarana dan prasarana, serta pembentukan Satgas Sawit untuk melakukan monitoring dan pengawasan di lapangan,” ujarnya.

Monika, pengelola Koperasi Tani Sawit Sungkawa, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 100.000 bibit sawit yang saat ini belum bisa ditanam karena adanya kendala administratif dan teknis. Ia berharap pemerintah di bawah kepemimpinan BTM-CK nanti dapat memberikan solusi agar program peremajaan sawit bisa berjalan kembali.

“Lahan dan bibit sudah siap, tapi hambatan regulasi membuat program mandek. Kami butuh komitmen nyata dari pemerintah provinsi ke depan,” tegas Monika.

Keluhan juga datang dari ibu-ibu petani seperti Ani dan Tresia Kinber yang mengeluhkan buruknya kondisi jalan dari Arso 11 hingga Swakarsa, yang menyulitkan mereka menjual hasil pertanian ke kota.

“Sering kami bawa jualan sampai ke Hamadi, ongkos mobil Rp200 ribu, tapi kalau jualan tidak laku, kami kembali kosong. Kami juga kesulitan membiayai pendidikan anak- anak, mulai dari TK hingga kuliah,” tutur Tresia dengan nada emosional.

Ia juga meminta perhatian BTM untuk mendukung ibu-ibu petani dari wilayah Alang-Alang 5 hingga Toe yang berjuang demi masa depan anak-anak mereka.

Ahmat Muliadi, warga lainnya, mengajak masyarakat di Arso 14 untuk mendukung pasangan nomor urut 1, BTM-CK. Menurutnya, keduanya memiliki rekam jejak yang terbukti dalam pemerintahan.

“BTM adalah mantan Wali Kota Jayapura dua periode. Constant Karma juga mantan Wakil Gubernur, Sekda, dan Pj Gubernur Papua. Mereka berdua punya pengalaman dan kapasitas,” ujarnya.

Ahmat juga menyuarakan harapan agar pemerintah mendatang memberikan perhatian pada komoditas coklat dan kelapa, yang dinilai memiliki potensi ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik.

Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat, Benhur Tomi Mano menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan warga Keerom.

Ia menegaskan komitmennya untuk memperhatikan nasib para petani, termasuk pengaktifan kembali pabrik kelapa sawit PTPN II.

“Menang atau kalah di Keerom, saya dan Pak Constant Karma tetap akan memperhatikan PTPN II. Saya punya ikatan emosional di sana, karena kepala PTPN II yang pertama, Simon Mano, adalah saudara saya,” ucap BTM.

Ia juga menyatakan komitmennya terhadap program peremajaan sawit dan menyusun regulasi yang jelas demi kesejahteraan petani. BTM menekankan bahwa dirinya bukan seorang politisi yang hanya mencari kekuasaan.

“Saya adalah pamong praja. Saya bekerja dengan hati. Selama 10 tahun jadi Wali Kota Jayapura, saya tidak pernah berurusan dengan hukum. Karena saya bekerja dengan jujur. Saya ingin rakyat saya sejahtera, sehat, dan tersenyum. Itu pahala saya di surga,” tegasnya.

BTM menutup sambutannya dengan menyatakan bahwa jika Tuhan berkehendak dan masyarakat memberikan kepercayaan, maka ia dan Constant Karma siap membangun Papua dengan hati dan komitmen yang tulus.

Editor: Ricko | Reporter: Harley

© Teraspapua.com