Kondisi Ketersediaan Air Untuk Jangka Panjang Bakal Menjadi Kendala

Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna, SE, MM

Jayapura,Teraspapua.com – Kondisi ketersediaan air bersih bagi masyarakat  kota Jayapura untuk jangka panjang ,bakal  menjadi kenadala.

Pasalnya di beberapa intake PDAM Jayapura, akhir-akhir ini mulai menurun dan hanya bergantung jika curah hujan  tinggi.

Menanggapi pesoalan ini,PDAM Jayapura telah membuat semacam roadmap pemanfaatan danau Sentani untuk prioritas jangka panjang.

Dimana melaui bantuan .Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua , memanfaatkan danau sentani untuk membangun air baku,

Sementara untuk infrastruktur lain akan dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Papua.

“ Kedepan jika kita bertahan dengan sistem air yang merupakan warisan rata-rata di atas 30 tahun dan spam-spam yang ada memang akan menjadi Kendala” ungkap Direktur PDAM Jayapura,Entis Sutisna,SE,MM ,senin (2/12/2019) di ruang kerjanya.

Menurut Entis  pihaknya sudah membuat semacam roadmap pemanfaatan danau Sentani ,bisa untuk prioritas jangka panjang.

“ Segala persiapan tengah dilakukan,bahkan saat ini sementara dibangun air baku melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua sehingga di targetkan tahun 2020-2021 sudah bisa dioperasikan.

Untuk PDAM kata Entis ,hanya sebagai operator,segala kesiapan kami untuk mengoperasikan air baku dari danau Sentani sudah tentu merupakan suatu tantangan “ Akui Entis.

Untuk itu dengan memanfaatkan air baku dari danau Sentani tentu akan membantu suplai air ke masyarakat di kota Jayapura, karena kapasitas sangat besar yakni 1100 liter per detik.

Sementara kapasitas terpasang di kota Jayapura hanya 805 liter per detik ,itu berarti bisa meningkatkan hampir 100% dengan kapasitas yang ada “jelasnya.

Artinya dengan peraturan pemerintah pusat untuk menambah kapasitas produksi, kami pastikan akan membantu kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang “katanya.

Lanjut di jelaskan DIrektur Utama PDAM ini, untuk sementara akan dimanfaatkan sekitar 25% yaitu sebesar 250 liter per detik untuk menopang suplai air ke wilayah kota Jayapura.

Ditambahkan khusus untuk perencanaan Jayapura Utara kami sudah melaporkan ke Dewan Pengawas ada potensi sumber air baru di Ormu  pasir enam,yang  sumber air yang cukup besar kapasitas yang bisa dimanfaatkan sekitar 200 liter per detik.

Jika hal ini dimanfaatkan maka beban produksi bisa berbagai, jadi yang eksisting sekarang bisa dimanfaatkan tetapi untuk pelayanan kepada warga  Jayapura Utara dan wilayah di dok dua , sudah bisa dimanfaatkan.

“ Hanya saja untuk memanfaatkan sumber air dari Ormu kita harus butuh kajian, tentu harus ada izin dari Bupati dan Wali Kota setempat dan pihak adat “terang Entis Sutisna.

(let/rick).