117 Tahun Pekabaran Injil di Supiori, Constant Karma Harap Pemkab Perhatikan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat

Supiori, Teraspapua.com – Calon Wakil Gubernur Papua, Costant Karma (CK) dan istri ibu Regina Rumbiak Karma menghadiri ibadah syukur HUT Pekabaran Injil (PI) yang ke
117 tahun di Maudori, yang dipusatkan di Kiandori, Supiori Barat, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (26/4/2025).

Momen yang dihadiri ribuan umat GKI di wilayah itu berlangsung dengan penuh hikmat, puji-pujian dengan menggunanakan bahasa daerah mengawali ibadah syukur tersebut.

“Pekabar Injil dimulai dari tulisan-tulisan Lukas dalam Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Tutur Constant Karma.

Sambung Constant Karma, ujung bumi adalah kita di Papua dan kabar Injil harus terus berjalan sampai ke ujung bumi.

Dikatakan, makna penting dari pekabaran Injil ini bahwa, kita hidup ini karena Injil dan anugerah serta berkat-berkat Allah.

“Kita bangun gedung-gedung gereja di kampung-kampung, tentu sebagai simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umatnya, jemaatnya untuk kehidupan mereka, dari generasi ke generasi,”ujarnya.

Lanjut mantan Pj Gubernur Papua itu, pekbaran Injil berjalan dari waktu ke waktu,tentu kita yang hidup di daerah perkotaan maupun kampung-kampung karena percaya kepada Tuhan Yesus.

Dikatakan makna 117 tahun Pekabaran injil di wilayah ini, tentu Pemerintah Kabupaten Supiori dapat memperhatikan masyarakat, terutama pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

“Saat menjabat Wakil Gubernur di masa di Provinsi Irian Jaya saya dengan beberapa tokoh penting dari Supiori yang salah satu saksi hidup masih ada hingga saat ini adalah Bapak Bap. Kami proses Supiori sebagai Kabupaten Baru yang saat itu masuk dalam wilayah kabupaten Biak Numform,” paparnya.

Lanjut Constant Karma, 25 tahun yang lalu kami proses itu dan saya merasa bangga karena Supiori berdiri dan menjadi kabupaten baru.

Diakuinya, Kabupaten Supiori dari tahun ke tahun selalu berkembang dan bertumbuh dengan baik, walau ada masalah, namun menurutnya itu adalah soal biasa dalam birokrasi pemerintahan dan hari ini Supiori berkembang dengan baik di kawasan utara.

Dikatakan, untuk kepemimpinan di Kabupaten Supiori yang terpenting adalah kita melihat masyarakat, harus mengurus mereka dengan baik, terutama dalam pendidikan, kalau bisa jangan ada biaya pendidikan yang terlalu mahal, agar tidak membebani masyarakat.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Supiori fokus di kesehatan, agar masyarakat mendapat pelayanan dengan baik, begitu juga ekonomi masyarakat kita urus agar bisa bertumbuh dengan baik.

“Saya ingat di Kabupaten Supiori, banyak penyelam-penyelam teripang. Saya berharap pemerintahan yang baru bupati dan wakil bupati, Hermanus Mansoben dan Sahrul Hasanudin Nusi bisa memperhatikan penyelam – penyelam teripang agar bisa menggunakan alat penyelam yang modern,” jelasnya.

Dikatakan, ada alat penyelam yang modern dan murah., mudah-mudahan bapak bupati dan wakil bupati bisa berusaha untuk menolong mereka dengan alat-alat tersebut, karena teripang di Supiori sangat terkenal dan dan punya pasaran yang sangat baik.

Tapi untuk mendapatkan itu tentu para penyelam yang ada di Kabupaten supiori membutuhkan alat yang modern.

“Jadi mudah-mudahan salah satu ekonomi yang berputar di kawasan ini lewat budidaya teripang,” imbuhnya.

Selain itu kata Constant Karma, kopra yang tentu bisa berkembang dengan baik, sembari mengingatkan kepada masyarakat agar jangan menjual buah kelapa, tapi dipisahkan daging kelapa dari kulitnya, kemudian dijual supaya harganya baik.

Karena kalau kita hanya menjual buah kelapa, tentu masyarakat yang rugi, tapi kita kita harus membuang tenaga memisahkan isi kelapa dari kulitnya dan kita bisa menjual sehingga perekonomian masyarakat juga bisa baik di Supiori.

“Saya juga berharap agar pemerintah daerah Bupati dan Wakil Bupati harus mempunyai program UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) bisa bisa berjalan,” ucapnya.

Perhatikan mama-mama orang asli Papua dengan usaha-usaha mereka, karena di situ ada modal yang bisa dipakai diberikan kepada pelaku UMKM,” pungkasnya.

(arc)