Jayapura, Teraspapua.com – Dalam upaya memperkuat komitmen menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari penyalahgunaan narkoba, SMA Gabungan Jayapura bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua melaksanakan tes urine bagi siswa kelas 10 dan 11.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (16/10/2025), di halaman parkir sekolah dan menjadi bagian dari program rutin tahunan yang diinisiasi oleh Bagian Kesiswaan.
Tes urine ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Sebanyak lima personel BNN Provinsi Papua dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan, dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), Nurjana.
Kepala SMA Gabungan Jayapura, Sandra Titihalawa, menyampaikan bahwa pelaksanaan tes urine ini merupakan bagian dari langkah konkret sekolah dalam menjaga suasana belajar yang sehat, aman, dan bebas dari narkoba.
“Kami berkomitmen penuh untuk melindungi siswa dari bahaya narkoba. Tes urine ini adalah salah satu bentuk pengawasan kami terhadap potensi penyalahgunaan zat adiktif. Kami ingin memastikan bahwa sekolah adalah tempat yang kondusif untuk tumbuh dan belajar,” tegasnya.
Selain pemeriksaan urine, menurut Sandra, pihak sekolah juga terus memperkuat program pendidikan karakter dan memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kepada seluruh peserta didik. Tujuannya adalah agar para siswa mampu membuat keputusan yang bijak dan menjauhi segala bentuk penyalahgunaan zat terlarang.
“Kami juga mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam pengawasan dan pembinaan anak-anak mereka. Kolaborasi antara sekolah dan keluarga sangat penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif,” tambahnya.
Sandra menegaskan bahwa pelaksanaan tes urine ini bukan hanya bertujuan untuk mengawasi, tetapi juga sebagai upaya deteksi dini. Jika ditemukan siswa yang terindikasi menggunakan narkoba, sekolah tidak akan tinggal diam, melainkan segera melakukan koordinasi dengan pihak BNN dan orang tua untuk memberikan pendampingan serta rehabilitasi yang dibutuhkan.
“Program ini sekaligus menjadi kontrol bagi kami, sejauh mana potensi atau kasus penggunaan narkoba terjadi di lingkungan peserta didik. Bila ada siswa yang positif, kami akan ambil langkah cepat, termasuk menjalin komunikasi intensif dengan orang tua dan pihak BNN,” jelasnya.
Sekolah juga mencatat data hasil pemeriksaan tersebut sebagai dasar perencanaan program pencegahan narkoba yang lebih terstruktur dan tepat sasaran di masa mendatang.
“Dampaknya sangat besar. Selain kami mendapatkan data akurat, ini menjadi pijakan kami dalam menyusun kebijakan yang lebih baik untuk pencegahan narkoba di sekolah,” katanya.
Namun demikian, Sandra menegaskan bahwa sekolah tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi persoalan ini. Ia mengajak para orang tua dan masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak.
“Pendidikan karakter dimulai dari rumah. Kami sangat berharap orang tua juga mengambil bagian aktif dalam membimbing dan menjaga anak-anak mereka. Anak-anak ini adalah generasi emas Papua, mereka adalah cerminan masa depan daerah ini,” pungkasnya.
Ketua Tim P2M BNN Provinsi Papua, Nurjana menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif SMA Gabungan Jayapura yang secara konsisten melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi nyata antara SMA Gabungan dan BNN dalam upaya melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Ini juga sekaligus membangun kesadaran kolektif di lingkungan sekolah terhadap bahaya penyalahgunaan zat terlarang,” ujar Nurjana.
Dikatakan, Tes urine seperti ini penting sebagai langkah deteksi dini. Kami sangat mengapresiasi sekolah yang berani dan konsisten mengambil langkah preventif.
Ia juga menambahkan bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkotika, khususnya jenis ganja sebagai narkotika golongan I, masih menjadi persoalan serius di Papua, termasuk di Kota Jayapura. Ganja masih cukup marak beredar dan disalahgunakan di kalangan remaja.
“Oleh karena itu, pelaksanaan screening secara rutin di sekolah-sekolah sangat diperlukan sebagai strategi pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Nurjana berharap kolaborasi seperti ini dapat terus diperluas ke sekolah-sekolah lain di Papua, sebagai bagian dari gerakan bersama untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika.
(Har/Rck)
















