Jayapura,Teraspapua.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Jayapura di tahun ini mulai membuka pelayanan GISA ,khusus kepada Orang Asli Papua (OAP) Port Numbay ,Sabtu (30/11/2019).
Karena dengan data tersebut, akan dipakai untuk setiap kegiatan yang di Programkan oleh setiap OPD di lingkungan Pemerintah kota Jayapura.
Untuk itu dengan mengambil lokasi di kawasan wisata pantai Ciberi kampung Enggros,pelayanan dikhususkan untuk masyarakat Port Numbay,melalui dana Otonomi Khusus (OTSUS) 2019.
Gisa OAP Port Numbay telah di canangkan oleh Wali Kota Jayapura di Kampung Nafri pada awal November lalu.
Pantauan media ini ratusan warga dari Kampung Tobati dan Enggros memadati tempat pelayanan untuk mengurus dokumen kependudukan mereka.
Kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil.Dr.Merlan S.Uloli.SE.MM mengatakan Jika program melaui data Otsus betul-betul tepat sasaran maka Gisa adalah salah satu solusi yang terbaik.
Pasalnya program ini lahir karena keberpihakan Dukcapil terhadap orang Port Numbay ,yang di danai oleh dana Otonomi Khusus ( Otsus ).
” Program ini memang didanai oleh dana otonomi khusus sehingga kita melihat kekususan itu bagi orang asli Port Numbay .”ungkapnya.
Namun di tahun ini terkait data orang asli Papua juga sudah dimiliki Dukcapil berdasarkan aplikasi ,tetapi setelah kita mendapat data jumlah mereka maka dilanjutkan dengan dokumen kependudukan. “ujarnya.
Lebih lanjut di Jelaskan terkait data orang asli Port Numbay, untuk mensukseskan program dari dana Otsus itu sendiri,ditargetkan tahun ini sebanyak 600 orang.
Menurutnya ,selama ini OPD melaksanakan dana Otsus tersebut tanpa berdasarkan data yang akurat, olehnya itu data tersebut sudah ditransfer ke OPD sebagai dasar untuk membuat program nanti.
Merlan juga membeberkan data yang dipakai untuk membuat Program di setiap OPD,kemungkinan besar ada yang sudah meninggal, pindah alamat dan juga data ganda.
” Jika ada program dicetus namum orang Port Numbay belum masuk karena keterbatasan anggaran, padahal di dalam data itu ada orang yang sudah pindah meninggal ,sehingga mereka tertunda untuk menikmati program Otsus .”katanya.
Dikatakan dengan data pada Dukcapil pasti bisa meminimalisir sehingga OAP Port Numbay yang belum tercover dalam bantuan yang diberikan oleh pemerintah ,Karena keterbatasan anggaran bisa tercapai.
Sehinggah hal ini kita bangun dari sekarang dan tahun 2020 – 2021 , betul – betul sudah bersih sehingga Dana otonomi khusus tepat sasaran khusus orang asli Papua port Numbay.
” Jadi jika orang Port Numbay yang jumlahnya sedikit ini tidak sejahtera itu berarti ada kesalahan dalam sebuah perencanaan”tegasnya.
Untuk itu Merlan Uloli mengajak seluruh OPD yang mempunyai program dana Otsus, agar menggunakan data yang baku dari Dukcapil.
Pelaksanaan ini merupakan tahun pertama dan tahun depan akan kembali dilanjutkan jika Dukcapil masih digelontarkan dana Otsus.
Iya juga membeberkan untuk Dukcapil daerah lain di Papua tidak mendapatkan dana Otsus. karena tidak ada dasar untuk cantolan dana diberikan,sementara kami bisa mendapatkan itu, karena sudah mempunyai aplikasi Orang Asli Papua.
Sampai dengan saat ini,lanjut Merlan data orang Port Numbay yang tercatat sebanyak 17 ribu ,namun sejak pertama pendataan di tahun 2015 lalu baru 11 ribu orang.
Kepala Dinas pada kesempatan tersebut , menghimbau kepada masyarakat Port Numbay untuk datang melakukan pengurusan seluruh dokumen kependudukan di kampung-kampung saat Dukcapil turun untuk membuka pelayanan .
Merlan Uloli juga merincikan dari pelayanan yang sudah dilakukan tercatata sudah 703 berkas yang tercover dengan total untuk Kartu Keluarga (KK) sebanyak 167 berkas,Kartu Identias Anak (KIA) 223,Surat Keterangan (Suket) 90,Akte Kelahiran 218 dan Akta kematian 5 berkas “pungkasnya.
(Let/Rick)