Pemkot Jayapura Manfaatkan KM Tidar Untuk Isoter Pasien Covid – 19

Jayapura, Teraspapua.com – KM Tidar kini telah tiba di pelabuhan  Jayapura, sebagai tempat isolasi terapung (Isoter) pasien terpapar Covid -19.

Kedatangan kapal ini, atas permintaan Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano,MM kepada Presiden RI dan Menteri Perhubungan, karena Kota Jayapura merupakan salah satu cluster penyelenggara PON XX Papua yag akan dihelat pada Oktober mendatang.

Namun karena miskomunikasi. pengguna jasa pelabuhan seperti, Pelindo, Syabandar, KSOP, Pelni Jayapura menolak dengan alasan jasa mereka.

Namun orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua ini tegas mengatakan, KM Tidar harus sandar di Dermaga. Karena kalau berlabu maka biaya kos sangat mahal.

Ada miskomunikasi antara PT. Pelindo dan semua pengguna jasa di pelabuhan, dengan menuntut hak jika kapal akan sandar.

“Sebagai Wali Kota Ketua Satgas saya minta, kapal ini harus sandar kalau berlabuh maka cos lebih tinggi,” tegas Tomi Mano usai memimpin rapat di atas KM Tidar, Minggu ( 15/8/) malam.

Karena pasien sehari satu orang, jika dievaluasi makan, snack satu hari 3 kali, yang tentu membebani pemerintah kota Jayapura. Dengan kehadiran kapal ini tentu mengurangi beban Pemkot.

Tomi Mano menjelaskan, untuk merawat pasien Covid – 19, Pemkot menyewa hotel Rp4,1 miliar, bayar kepada LPMP Rp250 juta.

“Jadi dengan kehadiran kapal ini sangat terbantu pemerintah kota,” jelasnya.

Lanjut, Wali Kota minta dukungan semua stakeholder pengguna Pelabuhan, ini bisa diatur, sehingga KM Tidar yang sementara sandar bisa keluar jika kapal cargo yang ingin membongkar bahan makanan.

Kapten kapal sudah menjelaskan, KM Tidar bisa keluar untuk berlabuh di luar, jika ada kapal cargo yang sandar untuk menurunkan bahan makanan,” tambah Tomi Mano.

Kita harus sepakat, sehati dan komitmen untuk membantu pemerintah, bapak Presiden untuk menurunkan angka penyebaran Covid – 19 di kota Jayapura.

Kembali ditegaskan, besok ( Senin ) saya akan mendengarkan penjelasan dari pengguna jasa Pelabuhan.

“Jika mereka tidak mendukung pemerintah kota dengan kapal ini, saya akan menelepon Menteri Perhubungan untuk menjelaskan hasil rapat kita pada hari ini,” ungkapnya.

Kalau mereka tidak bantu saya, maka kapal ini akan dikembalikan, dan saya akan menyurati resmi kepada Presiden tembusan kepada Kementerian Perhubungan.

“Saya akan menjelaskan secara rinci, PT Pelindo, Sabandar, Navigasi dan PT. PLN tidak mendukung untuk menurunkan angka Covid -19 di kota Jayapura. Karena kota Jayapura sebagai salah satu cluster penyelenggara PON XX sebagai ajang nasional,” ancamnya.

Ditambahkan Tomi Mano, kita harus sukseskan ajang nasional ini. Bahkan Presiden telah menetapkan tanggal 2 sampai 12 Oktober PON harus jalan.

Maka, kita kejar dengan vaksinasi dan sudah mencapai 43, 45 perse, target saya bulan September vaksinasi sudah mencapai 80% maka masyarakat kota saya akan umumkan untuk tidak lagi menggunakan masker, seraya mengharapkan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Wali Kota menyebutkan, KM Tidar tiba di pelabuhan Jayapura pada tanggal 13 Agustus 2021 pukul 20.00 Wit. Selain Kota Jayapura, ada beberapa daerah yang diberikan kapal oleh Menteri Perhubungan sebagai tempat isolasi terapung seperti Sorong, Kabupaten Minahasa Utara, Tomohon, Makassar dan kota Medan.

Atas kehadiran kapal itu, Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia dan Bapak Presiden.

Kapal ini juga telah ditinjau oleh Pangdam 17 Cenderawasih, Wakapolda mewakil Kapolda, ini bertanda bahwa TNI Polri berkomitmen bersama pemerintah daerah untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 apalagi kota Jayapura sebagai salah satu cluster penyelenggara PON XX,” pungkasnya.

(Let)