Jayapura, Teraspapua.com – 20 finalis putra putri pariwisata Kota Jayapura atau dengan bahasa Tobati, Tan dan Monj Port Numbay melakulan audiens dengan Wali Kota Jayapura,Dr. Benhur Tomi Mano, MM di ruang rapat setempat, Kamis ( 24/2) pagi.
Turut juga kepala dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias Benoni Mano, S, Par, M, KP dan sejumlah alumni Tan dan Monj tahun tahun sebelumnya
Kepada 20 finalis, Wali Kota Benhur Tomi Mano berpesan, Tan dan Monj harus menguasai teknologi dan informasi. Itu sangat penting, karena kita berada pada era 4.0 dan akan menuju ke era 5.0 yang serba digital.
“Untuk itu, dua hal yang harus dikuasai oleh 20 kontestan yaitu bahasa Inggris dan IT. Siapa menguasai informasi dia akan menguasai dunia,” terang pencetus program Tan dan Monj Port Numbay ini.
Benhur Tomi Mano menegaskan, perempuan-perempuan yang cantik hari ini Tan dan Monj Port Numbay, kalian nilainya sangat mahal.
“Belajarlah dengan baik, tekun dan fokus, karena ilmu sangat mahal. Kalau yang beragama Nasrani hormatilah orang tuamu, maka umurmu akan panjang di tanah yang diberkati Tuhan,” cetus Benhur Tomi Mano.
Benhur Tomi Mano mengakui, setiap tahun program ini dibuat. Awalnya memperkirakan tidak ada yang mendaftar. Tapi setiap tahun animo untuk mengikuti program ini sangat tinggi dan saya memberikan apresiasi.
“Di benak saya, yang saya mau perempuan-perempuan Papua dalam penampilan, tutur katanya, cara berjalannya itu beda, kita bisa tampil prima itu yang diharapkan,” jelasnya.
Sehingga sambung Benhur Tomi Mano, 10 tahun membuat program ini supaya merubah penampilan sikap dan karakter kita.
Menurut Benhur Tomi Mano, para kontestan ini akan kembali ke lingkungan masing-masing yang tentu mempengaruhi teman-teman baik di tempat tinggal, maupun tempat kuliah dan tempat beribadah tentu akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita.
Dalam audiens, Benhur Tomi Mano mengharapkan Tan dan Monj menjadi informan informan kepada dunia luar lewat media sosial. Bagaimana kota Jayapura dengan potensi potensi wisata dan keindahan alamnya.
Tan dan Monj lanjut Wali Kota dua periode itu, harus bangga karena lahir dan besar di kota Jayapura. Bisa belajar dan kuliah, karena kota yang aman dan damai.
Sampaikan hal ini kepada dunia luar, jangan sampai pemikiran mereka kita masih keterbelakangan.
”Inilah kota Jayapura, tempat di mana kamu lahir, tempat-tempat wisata yang begitu indah seperti, bukit Jokowi, pemancar Polimak, pantai base’G, Hamadi, Holtekamp, Perbatasan RI-PNG yang harus kita jual kepada dunia luar,” kembali pesannya.
Untuk itu di akhir jabatan, saya membuat program ini yang sangat spektakuler, seraya berharap Wali Kota berikut bisa melanjutkan program ini.
Benhur Tomi Mano usulkan kepada Dinas Pariwisata agar program ini harus dituangkan di dalam peraturan daerah, sehingga siapapun pemimpin tidak akan merubah program ini.
“Jadi, kegiatan ini dibuat untuk untuk merubah sikap perilaku dan pola pikir dari anak-anak Papua agar kedepan kita sama dengan pemuda-pemudi lain yang ada di luar Papua.
(Har)