Jayapura, Teraspapua.com – Suasana hangat dan penuh semangat persaudaraan mewarnai kediaman Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM), di Kotaraja, Minggu (15/6/2025).
Ratusan masyarakat asal Kepulauan Kei (Evav), Maluku Tenggara, yang berdomisili di Kota Jayapura dan sekitarnya, hadir untuk menyatakan dukungan terbuka kepada BTM sebagai calon Gubernur Papua dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dijadwalkan pada 6 Agustus mendatang.
Kedatangan masyarakat Kei tidak sekadar bentuk kunjungan kekeluargaan. Mereka juga secara resmi mendeklarasikan dukungan dan membentuk Barisan Relawan Kei for BTM-CK, sebagai wujud komitmen memenangkan BTM yang telah lama mereka nobatkan sebagai “Panglima Evav”.
Acara dimulai dengan prosesi penyambutan adat berupa tarian perang, yang mengiringi BTM dan sang istri, Kristina Luluporo Mano, hingga ke pelataran rumah.
Di sana, tokoh adat Kei menyematkan topi kebesaran adat kepada BTM, sebagai simbol penghormatan sekaligus pengukuhan statusnya sebagai Panglima Evav di hadapan warganya.
Usai doa pembukaan yang dipimpin Pdt. Dora Balubun, deklarasi dimulai secara khidmat. Ketua Relawan Barisan Kei for BTM-CK, Frans Reimas, menegaskan bahwa dukungan yang diberikan ini bukan sekadar seremoni politik, melainkan ikatan budaya dan moral yang telah melalui prosesi adat.
“Kita semua hadir di rumah Panglima Perang kita dan menyatakan dukungan secara terbuka. Ini momen bersejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya dalam komunitas Kei di Jayapura,” ungkapnya.
Frans juga mengingatkan bahwa deklarasi ini bukan hanya janji di bibir. “Apalagi kita semua sudah melewati seremoni adat. Itu sakral. Harga diri kita untuk mengawal Panglima kita,” tegasnya penuh semangat.
Sementara itu, Anton Raharusun, selaku pembina relawan, menyampaikan keyakinannya bahwa warga Kei tidak salah menobatkan BTM sebagai Panglima.
Ia menyebut BTM sebagai pemimpin yang telah teruji, seorang birokrat murni dan pamong praja sejati yang memahami pelayanan dan pembangunan daerah dari akar rumput.
“Kita berada di barisan yang tepat. Pak BTM bukan orang asing. Ia adalah pemilik sekaligus anak negeri Tabi. Menjadi pemimpin bukan hanya bermodal komando, tapi juga pengalaman dan jiwa pengabdian,” jelas Anton.
Mengawali sambutannya dengan mengajak semua hadirin mengheningkan cipta untuk mendiang Toni Rahail, tokoh Kei dan salah satu pendiri PDIP Papua, serta sejumlah tokoh lainnya, BTM tampil penuh haru dan rasa syukur.
“Hari ini saya berdiri di Tanah yang diberkati Tuhan, dengan hati yang penuh syukur. Saya tidak sendiri sebagai anak Tabi. Hari ini saya berdiri bersama saudara- saudara saya dari Kei,” ungkapnya menyentuh.
BTM menegaskan bahwa pemilihan kediamannya sebagai lokasi deklarasi bukan tanpa alasan. “Kenapa acara besar ini digelar di rumah saya, bukan di hotel? Karena saya juga orang Kei. Rumah ini adalah rumah kita bersama,” katanya.
BTM juga menilai warga Kei sebagai komunitas yang dikenal santun, loyal, dan bertanggung jawab. Ia menantang warga Kei untuk membuktikan bahwa dukungan hari itu bukan sekadar simbolis. “Tunjukkan bahwa anak-anak Kei benar-benar berdiri di belakang saya. Bukan hanya kiasan di bibir.”
Menutup sambutannya, BTM berpesan agar seluruh warga Kei di Papua datang ke TPS dan menggunakan hak pilih mereka secara bertanggung jawab dalam PSU 6 Agustus mendatang.
“Kita semua ingin BTM-CK menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Maka, wajib hukumnya untuk datang ke TPS dan mengawal suara kemenangan kita dengan baik. Jangan sampai ada yang mencoreng komitmen ini dengan perbuatan tidak terpuji,” tegas BTM.
Deklarasi Barisan Kei for BTM-CK bukan hanya penguatan politik menjelang PSU, tetapi juga simbol ikatan budaya dan sejarah yang kuat antara BTM dan komunitas Kei di tanah Papua.
Dengan semangat yang berkobar, seruan untuk satu suara, satu komando, dan satu tujuan kembali menggema dari kediaman BTM di Kotaraja, menuju perjuangan untuk
kemenangan rakyat Papua.
(Rck)