Jayapura, Teraspapua.com – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, menegur keras sejumlah operator registrasi administrasi kependudukan (Adminduk) di tingkat kelurahan yang dinilai tidak disiplin dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat.
Teguran itu disampaikan Rustan Saru sesaat sebelum membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Administrasi Kependudukan bagi petugas Adminduk kelurahan dan rumah sakit, yang berlangsung di Hotel Sip Azana, Jayapura, Selasa (28/10/2025).
Ketika masuk dalam ruangan tempat kegiatan, Rustan Saru menyesalkan sikap sebagian petugas yang dianggap mengabaikan tanggung jawab serta tidak menunjukkan kesiapan kerja yang baik.
Menurutnya, banyak operator yang hadir tanpa membawa iPad perangkat kerja yang sebelumnya telah diberikan oleh Pemerintah Kota Jayapura serta tidak mengenakan rompi dan ID Card pelayanan berwarna kuning biru sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan.
“Peralatan kerja sudah difasilitasi, termasuk iPad, ID Card dan rompi pelayanan, tapi masih ada yang datang tanpa membawa perangkat dan tidak memakai atribut. Ini menunjukkan kurangnya disiplin,” tegas Rustan Saru dengan nada kecewa saat bersalaman dengan para operator.
Ia menekankan bahwa disiplin merupakan hal mendasar bagi setiap aparatur pelayanan publik. Sebelum melayani masyarakat, kata Rustan, para petugas harus terlebih dahulu menumbuhkan rasa tanggung jawab, cinta terhadap pekerjaan, dan niat tulus untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Yang terpenting adalah disiplin. Sebelum kita bekerja, mari tumbuhkan kecintaan terhadap tugas pelayanan. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan baik dan lancar,” ujarnya.
Selain menyoroti kedisiplinan, Rustan Saru juga meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Jayapura untuk memperhatikan penampilan petugas sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal.
Ia mengusulkan agar pada tahun 2026 mendatang, operator laki-laki mengenakan topi adat Papua, sementara operator perempuan memakai tusuk konde bernuansa Papua saat bertugas di lapangan.
“Kita bekerja di Tanah Papua, maka mari kita hargai dan hormati budaya setempat melalui simbol-simbol sederhana seperti pakaian dan aksesoris kerja,” tambahnya.
Dengan penegasan ini, Rustan berharap seluruh petugas Adminduk di Kota Jayapura dapat lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki etos kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan publik yang profesional dan berintegritas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Raymond Mandibondibon, menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian yang terjadi.
“Kami mengakui kesalahan ini, dan saya lupa menyampaikan kepada petugas dari kelurahan bahwa pelayanan harus menggunakan ID card, rompi pelayanan, serta iPad yang telah disediakan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Tidak mudah untuk menyiapkan semua ini, oleh karena itu kami berharap kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada waktu-waktu mendatang,” ujarnya.
(Har)
















