Jayapura,Teraspapua.com – Pasca penangkapan Bupati Mimika Eltinus Omaleng oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disala satu hotel di Kota Jayapura. Saya sudah memerintahkan Kapolres Mimika untuk mempersiapkan segalanya yakni pengamanan ekstra supaya masyarakat bisa melihat bahwa ini adalah benar-benar proses penegakan hukum.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri, ketika dikonfirmasi sejumlah awak media di Mapolda setempat, Rabu (7/9/2022).
Kapolda pun menyatakan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atas proses hukum terhadap Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
“Potensi eskalasi keamanan bisa saja meningkat pasca penangkapan Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Jayapura, namun proses hukum harus tetap dihargai. Dan tentunya pasti ada riak, ya dari proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Bupati Mimika tapi saya sudah tegaskan bahwa Polda Papua akan mendukung proses hukum yang dilakukan KPK,” tegas Fakhiri.
Dikatakan Fakhiri, saat ini keamanan wilayah Papua dalam situasi kondusif. Dengan demikian, tentu pihaknya bakal mengatur sedemikian rupa agar tidak ada dampak lain dari proses penegakan hukum tersebut.
“Kami juga sudah minta kepada Kapolres Mimika untuk berkoordinasi dengan para tokoh yang ada di Timika dan juga soal pengamanan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan masyarakat juga bisa melihat dari kacamata hukum supaya masyarakat bisa menghargai proses hukum yang sedang berjalan” tandasnya.
Khusus untuk situasi di Mimika, lanjut Fakhiri menuturkan hingga saat ini wilayah tersebut masih relatif kondusif, dan harus dijaga bersama-sama. Begitu juga dengan wilayah di seluruh Papua tentunya dengan dampak penangkapan ini kita harus menyiapkan langkah-langka antisipasi.
Sementara itu terkait kapan penangkapan itu, kata Fakhiri, ia tidak tahu pasti soal hal itu.
“Soal jam penangkapannya yang pasti saya tidak tahu. Tapi saat penangkapan itu Bupati Mimika sedang menghadiri kegiatan, ya mungkun sekitar jam 10.00 WIT. Yang pasti saya berharap tidak ada riak-riak yang terjadi berdampak ke masalah keamanan. Dan soal nanti ditempatkan di tahanan mana, saya tidak tahu itu urusan KPK dan saya tidak ingin intervensi,” pungkasnya.
(tp-02)