BP YPK Gelar FGD di Papua Tengah, Ini Respon Baik Pemerintah Kabupaten Nabire

Nabire, Teraspapua, com – Para Kepala Sekolah, dan ratusan guru baik TK, SD, SMP dan SMA yang berada di lingkungan PSW Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah mengaikuti Forum Group Diskusi (FGD).

FGD yang digelar Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua itu berlangsung di aula kasih GKI Tabernakel kota Nabire itu dengan tema “Permasalahan dan Babak Baru Pengembangan YPK Wilayah V”. Meliputi Klasis Nabire, Nabire Timur dan Nabire Barat.

Bupati Kabupaten Nabire, Mesak Magai S.Sos. M.Si yang diwakili oleh Sekertaris Daerah, Pither Erari, SE, M. Si di dampingi Ketua BP YPK Joni Y. Betaubun, SH, MH, Ketua Dewan Pengawas (Dewas), Dr. Kristhina R. I. Luluporo, Sekertaris BP YPK, Pdt. Shannur Abbas, S, Th, Mpd, Direktur Eksekutif, Dra. Widyastuti, M.Pd, bendahara BP YPK secara resmi membukan FGD ditandai dengan penabuhan tifa.

Bupati Nabire Mesak Magai S.Sos. M.Si dalam sambutan yang diwakili oleh Sekertaris Daerah, Pither Erari, SE, M. Si menegaskan, permasalahan dan babak baru pengembangan YPK tidak hanya bicara, tapi kita tetap maju dan bekerja.

“Saya mewakili pemerintah daerah memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Badan Pengurus YPK di Tanah Papua yang pada hari ini hadir lengkap, terima kasih atas penghargaan bagi kami di YPK Nabire untuk melakukan FGD,”ujar Pither.

Pada kesempatan itu Pither, mengajak para kepala sekolah tapi juga Klasis untuk momen kegiatan ini perlu diberi makna, agar kita maju, masuk ke babak baru.

Dikatakan, apa yang dirasakan di sekolah-sekolah harus disampaikan hari ini. Supaya, Badan Pengurus YPK tapi juga, BPS Wilayah V mengetahui apa sebenarnya yang dirasakan oleh Bapak Ibu para kepala sekolah.

“Saya yakin dan percaya dengan tema FGD permasalahan dan babak baru, tentu sama-sama kita bangun YPK, baik gereja, YPK sendiri, badan pengurus tapi juga dengan pemerintah,” ujarnya.

Kami siap untuk mendukung pembangunan YPK ke depan, dua tahun terakhir ini Pemkab Nabire dibawah kepemimpinan Bupati Mesak Magai, memberikan perhatian kepada YPK di Nabire,” imbuhnya.

Pither pun berpesan kepada BP YPK untuk tidak menoleh ke belakang, seraya pesan untuk kembalikan marwah YPK.

“Kalau dulu kenapa SMA YPK Biak bisa mengorbitkan pejabat-pejabat, baik pemerintah non pemerintah TNI Polri kenapa hari-hari ini YPK secara keseluruhan di tanah Papua tidak bisa mengikuti hal yang sama,” kata Pither.

Menurutnya, untuk YPK di Nabire juga telah mengorbitkan beberapa pejabat baik di pemerintah non pemerintah bahkan di wilayah Papua Tengah ini ada empat Bupati, yaitu Nabire, Puncak Jaya, Waropen dan Paniai.

“Jadi, Nabire masih dalam hitungan untuk memberi kontribusi bagi pembangunan di Tanah ini,” jelasnya.

 

Ditegaskan, YPK merupak anak tunggal dari GKI, sehingga koordiansi antara YPK dengan lembaga Gereja , Sinode, PSW dan Klasis perlu ditingkatkan, sehingga beban yang dipikul oleh YPK juga dapat di ketahui oleh Sinode dan Klasis,” tandasnya.

Sementara Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH dalam sambutan mengatakan, pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting, prinsip yang mendasar dalam kemampuan, kehidupan seseorang.

Dikatakan, pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk seseorang atau masyarakat dalam mengembangkan kemampuannya ke depan.

“Maka hari ini, pentingnya kita duduk dan bicara bahwa ketika di Nabire ada saran usul yang mana menjadi bagian pemerintah kita dorong kepada pemerintah, yang mana bagian sinode kita bicara tentang aset dan sebagainya, dan yang mana yang harus kita tuntaskan sesuai dengan aturan maka perlu kita tuntaskan,” ujar Betaubun.

Pada kesmepatan itu, Betaubun menuturkan, semua daerah di Papua BP YPK telah mengunjungi dalam kurun waktu 7 bulan dan tinggal Kaimana dan Fak Fak .

“Kami presentasikan di depan ketua-ketua Klasis, kami presentasi bukan cerita tapi kami bicara dalam forum resmi, terkait data, ini jumlah sekolahnya, Ini jumlah gurunya ini untuk guru pegawai negerinya ini yang honornya yang butuh perhatian dari gereja.” Papar pria yang akrab disapah JB itu.

JB berharap bahwa diskusi ini, kita tidak cerita tapi kita bicara data. Seraya mengingatkan, kepala sekolah adalah wajah sekola, kepala sekolah wajib datang di sekolah sebelum siswa dan guru datang dan kepala sekolah pulang setelah guru dan siswa pulang.

“Mari kita berkoordinasi dan membangun sinergitas dengan pemerintah daerah. Jagalah kualitas sekolah agar berkualitas, kita tidak terlena dan terjebak dengan romantisme dan terjebak dengan YPK masa lalu,” kata JB.

Lanjut JB, kita dituntut untuk berlari supaya jangan tertinggal, saya punya keyakinan bahwa pemerintah daerah mendukung YPK maka harus kita maju.

“Mari kita terus mendukung pemerintah daerah dalam kebijakan-kebijakan, tapi juga kita mengajak anak-anak kita supaya menjaga kebersihan di lingkungan sekolah,” pesan JB.

Jangan buang sampah di sembarangan tempat karena ini ibukota provinsi, mari jagalah baik-baik ibu kota provinsi kita mulai dari diri kita baru kita mengajak orang lain,” tandasnya.

Ditempat yang sama, anggota BPM Wilayah V Pdt.D.Situru,S.Th.,M.Pd juga menambahkan, FGD ini kami semua akan mendengar yang berkaitan dengan pergumulan kita tetntang YPK yang kita ingin untuk lebih maju dan tetap terdepan.

“Jadi, apa yang kita sampaikan akan kita petakan, saya percaya kita punya sumber daya yang ada dan secara internal, selain itu perhatian pemerintah lewat Bupati Nabire yang juga anak YPK sangat luar biasa,” ujarnya.

Sekarang kita akan berbicara dengan guru-guru semua juga ada hadir sehingga kita sama-sama menyelesaikan, pendeta-pendeta juga ada apa tugas dan tanggung jawabnya.

Maka juga perlu pendidikan dan pengajaran supaya menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah dan kita hadir di sini untuk menyatukan presepsi,” pungkasnya.

(Har.Ricko)