Kristhina Luluporo : YPK di Tanah Papua Harus Bangkit

Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Kristhina R. I. Luluporo

Jayapura, Teraspapua.com – Ketua Dewan Pengawas Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua, Kristhina R. I. Luluporo berharap YPK di Tanah Papua harus bangkit dan lebih baik lagi.

Hal tersebut disampaikan Luluporo saat menutup acara Fokus Grup Diskusi (FGD) dengan “Problematika dan Babak Baru Pengembangan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua”. wilayah satu yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom di gedung Sian Soor kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (25/08/2023.

Luluporo menjelaskan, hal-hal yang disampaikan baik oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura memberikan banyak pengalaman, karena setelah kami ada di beberapa tempat, ada sekolah-sekolah YPK yang tidak diperhatikan oleh Pemerintah.

“Tetapi juga ada sekolah-sekolah YPK yang tidak membangun komunikasi yang baik dalam pemerintah. sehingga ada hal-hal yang kita bisa dapatkan. Tetapi karena komunikasi tidak berjalan dengan baik degan pemerintah maka hal-hal itu tertutup bagi YPK di tanah Papua,” terangnya.

Sebagai Ketua Dewan Pengawas, Luluporo berharap, FGD yang dilakukan oleh BP YPK di tanah Papua di masing-masing wilayah yang ada, dapat merekomendasikan hal-hal yang dibutuhkan dan kesulitan-kesulitan serta hambatan yang dialami oleh YPK di tanah Papua. Khususnya di bidang pendidikan.

Karena menurut Luluporo, pendidikan juga bukan hanya milik YPK, tetapi YPK hadir pertama dengan pendidikan di tanah Papua untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

“Oleh sebab itu, kami semua sebagai pengurus YPK di tanah Papua yang baru, tentunya memohon kerjasama koordinasi, komunikasi yang baik dengan dinas pendidikan yang ada di seantero tanah Papua,” tandasnya.

Sekalipun sebut Luluporo, kita ada di pedalaman kita tidak boleh gaptek dengan alat komunikasi yang ada. Walaupun kita jauh tapi bisa bangun komunikasi lewat HP.

Kalau hari ini kita ada di kota Jayapura, kita berharap ketika kami juga berada di tempat-tempat yang lain, maka permasalahan-permasalahan yang dirangkum dan akan menjadi rekomendasi bagi YPK di tanah Papua bukan berarti bahwa semua itu harus selesai.

“Tetapi ada tahapan-tahapan, proses-proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang kita harapkan bersama,” imbuhnya.

Luluporo pun berharap, setelah kembali dari FGD ini, kita harus saling bertanya satu dengan yang lain. Jangan hanya diam, karena permasalahan tidak akan selesai.

Ditambahkan, pasti di semua sekolah ada kekurangan-kekurangan. Tapi saya berharap, kekurangan-kekurangan tersebut pasti ada kelebihan. Kelebihan itu yang harus saling berbagi satu dengan yang lain.

“Kalau di Keerom, ada sekolah penggerak. Mari, kita yang lain saling belajar, apa yang dibutuhkan dan dipersiapkan untuk bisa menjadi sekolah penggerak,” harapnya.

Luluporo pun berharap, kita dapat membangun komunikasi dan koordinasi. Walau ada komunikasi dan koordinasi, tapi jika tidak ada komitmen dalam hati kita untuk membangun satu tujuan, maka semuanya tidak akan berhasil.

Oleh sebab itu kita perlu komunikasi, komunikasi, tetapi yang terpenting harus mempunyai komitmen, sehingga apa harapan dan tujuan dapat kita capai bersama-sama,” pungkasnya.

(Har/Ricko)