Sarmi, Teraspapua.com – Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM), melakukan blusukan ke Pasar Sentral Mararena, Kabupaten Sarmi, Rabu (2/7/2025).
Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme dari masyarakat setempat, yang menyambut langsung kedatangan tokoh yang dikenal merakyat ini.
Dalam kunjungannya, BTM didampingi sang istri, Kristina Luluporo Mano, serta Ketua Komisi IV DPR Papua, Joni Y. Betaubun. Ketiganya tiba sekitar pukul 10.15 WIT dan langsung disambut ratusan masyarakat serta para pedagang di halaman parkir pasar.
Sebelum masuk ke area pasar, BTM menyempatkan diri menyapa para tukang ojek yang mangkal di depan pasar. Gestur ini langsung menarik perhatian warga yang menyaksikan dari kejauhan.
Saat menyusuri lorong-lorong pasar, baik anak-anak maupun orang dewasa tampak antusias menyalami BTM dan istrinya. Blusukan ini menjadi simbol kedekatan seorang calon pemimpin dengan masyarakat kecil yang selama ini jarang tersentuh secara langsung oleh pejabat publik.
BTM tak hanya menyapa, tetapi juga berbelanja dari mama-mama Papua yang berjualan di pasar tersebut. Ia membeli berbagai jenis sayuran, tomat, cabai, jeruk, bunga pepaya, bahkan noken dan umbi-umbian seperti keladi. Aktivitas ini menciptakan suasana haru dan bahagia bagi para pedagang yang dagangannya laku diborong langsung oleh calon gubernur.
Salah satu momen menarik terjadi ketika seorang pedagang menyematkan syal bergambar bendera Brasil di leher BTM. Sontak, suasana pasar bergemuruh dengan tepuk tangan dari warga.
“Bapak izin besok sudah menang ya. Apawer sudah 23 tahun tidak pernah dibangun,” seru seorang warga Apawer yang menyampaikan aspirasinya langsung kepada BTM.
Berbagai aspirasi masyarakat mengalir, mulai dari kondisi jalan di Apawer, Sarmi Barat yang belum tersentuh pembangunan, hingga kondisi Pasar Mararena yang dinilai memprihatinkan dan kurang perhatian dari pemerintah daerah.
Seorang warga, Yehezkiel, menegaskan bahwa warga Apawer siap mendukung penuh BTM karena mereka percaya perubahan bisa diwujudkan melalui kepemimpinannya.
Rosiana, pedagang asal Kampung Sawar, bahkan menangis haru karena merasa diperhatikan. “Sudah hampir satu minggu serai saya tidak laku dan mulai rusak. Tapi hari ini, Bapak datang dan memborong dagangan kami. Terima kasih Bapak, kami percaya Bapak bisa perhatikan pasar ini ke depan,” ungkapnya.
Di tengah hujan rintik-rintik yang mengguyur Sarmi pagi itu, BTM bersama rombongan tetap melanjutkan blusukan ke bagian belakang pasar, menyambangi penjual ikan dan
sayur lainnya.
Para pedagang yang biasanya tidak mendapat perhatian, merasa tersentuh dengan kehadiran langsung calon pemimpin mereka.
Suasana semakin meriah ketika para relawan dan masyarakat ikut menyanyikan yel-yel dan berdendang mengikuti irama musik kampanye. “Satu… satu… BTM Gubernur kita” teriak masyarakat penuh semangat.
Dalam sambutannya di tengah pasar, BTM menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari warga Sarmi. Ia juga berpesan agar para pedagang selalu menjaga kebersihan pasar.
“Pasar ini harus bersih. Jika saya terpilih sebagai Gubernur Papua, saya akan perbaiki pasar ini. Saya akan koordinasi langsung dengan Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Kabupaten Sarmi,” ujarnya.
BTM juga berkomitmen untuk menyiapkan anggaran rehabilitasi pasar, termasuk memberikan perhatian khusus kepada petugas kebersihan.
“Mereka butuh baju kerja, peralatan pembersih, dan kendaraan angkut sampah. Semua akan kami siapkan. Kita akan tata pasar ini bersama-sama,” tambahnya.
Masyarakat juga mengingat kembali rekam jejak BTM saat menjabat sebagai Wali Kota Jayapura. Salah satu prestasi yang paling diapresiasi adalah pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekamp (jembatan merah) yang membentang megah di atas Teluk Youtefa. “Hanya BTM yang bisa bangun itu,” ujar salah seorang warga penuh keyakinan.
Dengan gaya khas yang ramah dan rendah hati, BTM berjalan menyusuri pasar sambil terus menyapa dan menyalami masyarakat. Blusukan ini bukan hanya kampanye, tetapi juga menjadi ruang bagi rakyat kecil untuk didengar dan diperhatikan.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa BTM bukan sekadar calon gubernur, tetapi figur pemimpin yang hadir secara nyata di tengah masyarakat.
Keputusannya untuk turun langsung ke pasar tradisional di Sarmi memberi kesan mendalam, menumbuhkan harapan bahwa Papua bisa lebih baik jika dipimpin oleh seseorang yang dekat dengan rakyat.
(Arc/Rck)