Yayasan Gema Valentine Papua Gelar Bimtek Muatan Lokal Bahasa Daerah

Jayapura,Teraspapua.com – Yayasan Gema Valentine Papaua menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek), Muatan lokal (Mulok) kepada para guru bahasa di SD Tangwala, Kampung Skouw Yambe, Dstrik Muara Tami.

Kegiatan tersebut, berlangsung di SD Tangwala setempat, dan menjadi pemateri dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen, Dr Adolina Velomena Samosir Lefaan, Kamis (7/7/2022).

Nerlince Wamuar Rollo, Selaku ketua Yayasan Gema Valentine Papua, yang juga Ketua Lembaga Perempuan Adat Port Numbay menjelaskan, hari ini kami mengundang pihak FKIP Uncen, dalam rangka Bimtek penyusunan bahan ajar Muatan lokal (Mulok) di SD Tangwala Kampung Skuow Yambe.

“Dengan adanya Bimtek dihari ini, guru yang mengajarkan muatan lokal bisa terfokus,: ujar Ketua Yayasan Gema Valentine Papua Nerlince Rollo, yang juga Anggota Pokja Perempuan MRP.

Menurutnya, selama ini Mulok disemua jenjang pendidikan itu memakai mulok yang umum. Contoh para guru selama ini hanya mengarjakan mulok alat musik saja, tapi bahasa daerah tidak.

“Oleh karena itu,  kita mengangkat kearifan lokal. Dimana lewat kegiatan ini kita akan menyusun silabus sampai dengan modul, sehingga bisa menjadi sebuah buku pelajaran bagi para guru yang mengajarkan mulok,” terangnya.

Ditambahkan Nerlince, kegiatan ini diikuti oleh 8 orang guru, dan mereka antosias menyambut baik kegiatan ini, tandasnya.

Sementara itu, Dr. Adolina Velomena Samosir Lefaan, Dosen FKIP Uncen menjelaskan, kegiatan ini berkaitan dengan Bimtek penyusunan bahan pembelajaran materi ajar mutan lokal berbasis muatan lokal budaya suku Skouw Yambe.

Diakuinya, kegiatan ini sangat luar biasa, dan harus diperhatikan baik. Terutama stakeholder pemerintah seperti yang dilakukan oleh Ketua Yayasan, Ibu Rollo.

Saya hadir dikegiatan ini, lanjut kata Velomena Samosir, untuk membawakan materi  agar para guru yang nantinya mengajarkan materi mulok punya satu dokumen atau acuan yang menjadi dasar untuk melakukan proses pembelajaran.

Pembelajaran yang bagus ini kita mulai dari bahasa. Bagaimana menggunakan bahasa Skouw Mabo untuk anak-anak dari fase A. Yakni kelas 1 sampai kelas 6.

“Diklelas 1 anak-anak akan diajarkan untuk mengenal budayanya melalui tema keluarga. Disitu anak-anak bisa menyapa orang tuannya dengan bahasa daerahnya (Skouw). Melalui bahasa ini, bisa mengukur jati dirinya sebagai anak yang punya budaya,” terang Velomena Samosir.

Setelah diajarkan menyapa orang tua, selanjutnya anak-anak akan diajarkan ucapan selamat pagi, siang, sore dan malam. Fase pertama ini, guru sudah persiapkan materi yang nanti akan diajarkan,” katanya.

Dirinya mengakui, ini sangat luar biasa karena Pendidikan itu penting mulai dari akar budaya, akar budaya itu adalah bahasa. Dimana bahasa yang ada di dalam kehidupan keluarga kemudian dikembangkan dalam bahasa -bahasa kesantunan dalam pembelajaran.

“Kalau di Jawa sudah mempunyai kurikulum bahasa daearh, kenapa kita di Papua tidak,” tekan Velomena Samosir.

Dirinya pun berharap, dengan pelatihan bimtek dihari ini anak-anak kita bisa lebih mengenal dan mencintai bahasa daerahnya sendiri..

(red-tp-02)